Berikut ini penjelasan Venice dulu dan sekarang yang sudah dirangkum oleh https://jjbareng.id/. Venice, atau Venezia dalam bahasa Italia, adalah salah satu kota paling ikonik di dunia. Dikenal sebagai "La Serenissima" atau “Yang Paling Tenang,”. Venice merupakan simbol keindahan, seni, dan kekuatan maritim yang luar biasa di masa lalu. Kota ini tidak hanya unik karena dibangun di atas air, tapi juga karena perjalanannya dari pusat perdagangan dunia menjadi destinasi wisata yang memikat jutaan orang tiap tahun.
Venice di Masa Lalu
Venice didirikan sekitar abad ke-5 oleh orang-orang yang melarikan diri dari invasi barbar di daratan Italia. Mereka membangun pemukiman di laguna berlumpur di timur laut Italia yang sulit dijangkau, sebagai perlindungan alami dari serangan. Awalnya hanya berupa komunitas nelayan dan pedagang kecil, Venice kemudian berkembang menjadi kekuatan dagang besar di Mediterania.
Pada abad ke-10 hingga ke-15, Venice mencapai puncak kejayaannya. Sebagai Republik Maritim, Venice memiliki armada laut yang sangat kuat dan jaringan perdagangan yang luas, bahkan hingga ke Timur Tengah dan Asia. Kota ini menjalin hubungan dagang dengan Byzantium, Mesir, dan Kekaisaran Ottoman. Dari sinilah kekayaan dan pengaruh politik Venice tumbuh pesat.
Selain sebagai pusat ekonomi, Venice juga menjadi pusat budaya. Kota ini melahirkan banyak seniman besar seperti Tintoretto, Titian, dan Vivaldi. Arsitektur kota pun sangat khas, memadukan gaya Gothic, Byzantine, dan Renaissance, yang bisa dilihat dari bangunan seperti Basilica San Marco, Doge’s Palace, serta kanal-kanal yang dihiasi jembatan indah.
Pemerintahan Venice berbentuk republik aristokrat, dipimpin oleh seorang Doge yang dipilih dari kalangan bangsawan. Sistem ini bertahan lebih dari 1.000 tahun, salah satu pemerintahan republik tertua di dunia sebelum akhirnya runtuh pada tahun 1797 ketika Napoleon Bonaparte menaklukkan kota ini.
Venice Sekarang
Setelah masa keemasannya berakhir, Venice perlahan berubah menjadi kota wisata dan pusat pelestarian sejarah. Hari ini, Venice dikenal sebagai salah satu tujuan wisata paling romantis di dunia, dengan gondola yang melintasi kanal-kanal sempit, bangunan tua yang memesona, serta festival seperti Carnivale di Venezia yang menampilkan topeng dan kostum abad pertengahan.
Namun, di balik pesonanya, Venice menghadapi banyak tantangan serius. Salah satu masalah terbesar adalah penurunan jumlah penduduk lokal. Banyak warga asli Venice pindah ke daratan karena tingginya biaya hidup, keterbatasan lapangan kerja, dan dampak pariwisata massal. Akibatnya, kota ini perlahan berubah menjadi “museum hidup” yang lebih banyak dihuni oleh turis daripada penduduk tetap.
Masalah besar lainnya adalah banjir atau acqua alta. Setiap musim gugur dan musim dingin, air laut dari Adriatik sering naik dan membanjiri sebagian besar kota. Perubahan iklim global memperburuk situasi ini, karena naiknya permukaan laut semakin mempercepat kerusakan infrastruktur kota yang telah berusia ratusan tahun.
Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah Italia membangun sistem pelindung banjir bernama MOSE Project. Proyek ini menggunakan serangkaian bendungan bawah air yang bisa diangkat untuk menahan air pasang. Meskipun sempat tertunda dan menuai kritik karena korupsi dan biaya besar, sistem ini akhirnya mulai beroperasi sejak 2020 dan berhasil mencegah beberapa banjir besar.
Pelestarian dan Tantangan Wisata Berkelanjutan
Sisi positifnya, upaya pelestarian budaya dan arsitektur Venice dilakukan dengan sangat serius. UNESCO telah menetapkan kota ini sebagai Situs Warisan Dunia, dan berbagai organisasi internasional bekerja sama untuk merawat gereja, istana, dan kanal-kanal tua yang rentan rusak. Namun, tantangan muncul dari overtourism (ledakan jumlah wisatawan), yang tidak hanya menyebabkan kerusakan fisik tetapi juga mengganggu kehidupan warga lokal.
Untuk mengontrol hal ini, Venice telah memberlakukan kebijakan pembatasan jumlah kapal pesiar besar, memperketat akses turis harian, dan bahkan mengenakan biaya masuk untuk wisatawan satu hari. Langkah ini diambil demi menjaga keseimbangan antara pelestarian warisan dan ekonomi lokal yang sangat bergantung pada pariwisata.
Venice, Kota yang Terus Berubah
Venice hari ini adalah kota yang berdiri di persimpangan antara masa lalu dan masa depan. Keindahannya tetap memesona, namun tantangan yang dihadapinya semakin nyata. Kota ini adalah cerminan kekuatan manusia dalam menciptakan keajaiban arsitektur, namun juga pengingat akan rapuhnya peradaban jika tidak dijaga dengan bijak.
Venice bukan hanya destinasi wisata, tetapi juga simbol ketahanan budaya dan sejarah Eropa. Dari kota dagang yang berjaya, menjadi museum terbuka yang memikat dunia, Venice terus berjuang menjaga jati dirinya di tengah zaman yang berubah.
Itulah penjelasan Venice dulu dan sekarang. Semoga bermanfaat!